PRESIDEN Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador akan mengunjungi Washington, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/7), untuk bertemu Presiden Joe Biden. Sebulan sebelumnya, Lopez Obrador menolak undangan Biden ke KTT Amerika di Los Angeles.
Pemimpin Meksiko itu telah menuntut Biden mengundang para pemimpin Kuba, Nikaragua dan Venezuela — semua negara dengan rezim anti-demokrasi — ke pertemuan puncak itu. Ia juga menyebut dukungan AS untuk Ukraina sebagai “kekeliruan besar”.
Terkait masalah itu, dan masalah-masalah lainnya, menurut sejumlah pengamat, Lopez Obrador memiliki hubungan yang jauh lebih buruk dengan Biden daripada dengan Donald Trump, yang mengancam Meksiko, tetapi hanya menginginkan satu hal dari tetangga selatannya itu, yakni menghentikan migran mencapai perbatasan.
“Saya kira ini lebih karena pemerintahan Biden berusaha keras untuk melembagakan kembali hubungan dan memulihkan hubungan yang tidak hanya berpusat pada imigrasi dan perdagangan. Dan saya kira sebagai akibatnya, ini mengarah pada isu-isu yang kurang nyaman dibicarakan AMLO,” kata Andrew Rudman, direktur Institut Meksiko di Wilson Center, melansir VoA Indonesia, Senin (11/7/2022). AMLO merujuk pada singkatan nama presiden Meksiko.
Para pejabat AS ingin Lopez Obrador mengurangi ketergantungan negaranya pada bahan bakar fosil dan menghentikan usahanya untuk memanfaatkan pembangkit-pembangkit listrik milik negara Meksiko dengan mengorbankan pembangkit-pembangkit listrik tenaga gas dan energi terbarukan yang dibangun pihak asing.