KENYA – Pihak kepolisian Kenya menembaki pengunjuk rasa ketika memasuki kompleks parlemen di Nairobi, pada Selasa 25 Juni 2024. Dalam penembakan tersebut, menewaskan sedikitnya lima pengunjuk rasa dan puluhan lainnya luka-luka.
Aksi demonstrasi tersebut dikarenakan adanya usulan kenaikan pajak, para pengunjuk rasa di seluruh negeri menyerukan agar Presiden William Ruto mundur dari jabatannya. Demonstrasi yang sebagian besar dipimpin oleh kaum muda, yang dimulai pada minggu lalu, membuat pemerintahan Ruto lengah. Dan ia mengatakan pada akhir pekan akan siap untuk berbicara dengan para pengunjuk rasa.
Namun ketegangan meningkat tajam pada Selasa (25/6) sore, ketika massa mulai melemparkan batu ke arah polisi dan melawan barikade, menuju kompleks parlemen, yang ditutup oleh polisi dengan perlengkapan antihuru-hara lengkap.
Polisi menembaki kerumunan orang yang berkumpul di luar gedung parlemen, tempat para anggota parlemen sedang memperdebatkan rancangan undang-undang yang kontroversial yang mencakup proposal kenaikan pajak.
“Sedikitnya lima orang ditembak mati. Tiga puluh satu orang terluka,” kata Asosiasi Medis Kenya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari france24.com, Rabu (26/4/2024).
Seorang jurnalis Reuters menghitung sedikitnya lima mayat pengunjuk rasa di luar parlemen. Seorang paramedis, Vivian Achista, mengatakan sedikitnya 10 orang telah ditembak mati. Dan Paramedis lainnya, Richard Ngumo, mengatakan lebih dari 50 orang terluka akibat tembakan. Dia mengangkat dua pengunjuk rasa yang terluka ke dalam ambulans di luar gedung parlemen.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari