JAKARTA – Realisasi anggaran perlindungan sosial termasuk bansos mencapai Rp49,0 triliun sampai dengan 28 Februari 2022. Realisasi anggaran tumbuh 24,1% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, pertumbuhan realisasi anggaran perlindungan sosial tersebut ditopang oleh realisasi belanja subsidi energi berupa bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan listrik yang mencapai Rp21,7 triliun.
“Sekarang karena lonjakan harga energi, maka bansosnya beralih menjadi subsidi dalam bentuk barang yaitu BBM, LPG, dan listrik yang sudah menghabiskan Rp21,7 triliun,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa yang dipantau di Jakarta, Senin (28/3/2022).
Menurut Menkeu, penyaluran anggaran perlindungan sosial dalam bentuk subsidi komoditas energi akan memberikan implikasi yang sangat besar kepada APBN nantinya.
“Kalau tahun 2020 perlindungan sosial mengalami kenaikan dan 2021 juga kita jaga tetap tinggi, itu karena ancaman COVID-19 yang menyebabkan masyarakat tidak bisa bekerja, dalam hal ini kita kemudian memberikan belanja. Sekarang belanja bansos akan didominasi oleh subsidi,” imbuhnya.
Adapun realisasi belanja perlindungan sosial sampai 28 Februari 2022 yang mencapai Rp49,0 triliun setara dengan 11,3% dari target APBN.