Mantan Polisi AS Tembak Mati Wanita Kulit Hitam di Kamar Tidur, Terancam 20 Tahun Penjara : Okezone News

[ad_1]

TEXAS – Seorang mantan perwira polisi Amerika Serikat (AS) yang menembak mati seorang wanita di kamar tidurnya telah dinyatakan bersalah atas pembunuhan.

Aaron Dean menghadapi hukuman 20 tahun penjara atas penembakan fatal Atatiana Jefferson yang berusia 28 tahun di rumahnya di Fort Worth, Texas, pada 2019.



Dikuto BBC, Dia mengaku tidak bersalah atas pembunuhan. Namun juri dalam persidangan memutuskan dia bersalah karena pembunuhan pada Kamis (16/12/2022) setelah persidangan digelar selama dua minggu.

BACA JUGA:  Gegara Nonton dan Sebarkan Film Korsel, Korut Eksekusi Mati 3 Remaja

Korban diketahui berkulit hitam. Sedangkan pelaku penembakan adalah orang kulit putih dan akan segera divonis di kemudian hari.

BACA JUGA: Iran Eksekusi Mati Kedua Terhadap Pengunjuk Rasa Protes, Keluarga Tidak Diberitahu Usai Jenazah Dimakamkan

Melalui persidangan diketahui, Jefferson sedang bermain video game dengan keponakannya yang berusia delapan tahun sebelum dia pergi untuk menyelidiki kebisingan di luar jendelanya sambil membawa pistol miliknya. Saat itu sekitar pukul 02.30 waktu setempat pada 12 Oktober 2019.

Jefferson dan keponakannya diketahui telah memanggang beberapa hamburger saat memasak dan membuka pintu untuk ventilasi rumah. Melihat pintu terbuka larut malam, seorang tetangga yang khawatir menelepon polisi.

Rekaman body cam yang dirilis oleh Departemen Kepolisian Fort Worth menunjukkan Dean meneriaki Jefferson untuk mengangkat tangannya sebelum segera menembak melalui kaca.


Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!

Hal yang diperdebatkan selama persidangan adalah apakah Dean melihat pistol di tangan Jefferson sebelum menarik pelatuknya.

Jaksa berpendapat tidak ada bukti tentang hal ini, tetapi pengacara Dean mengatakan dia menembak untuk membela diri.

Menurut wartawan di pengadilan, Dean, yang mengundurkan diri dari kepolisian sebelum ditangkap, tidak menunjukkan emosi saat putusan dibacakan.

Kematian Jefferson terjadi sekitar tujuh bulan sebelum pembunuhan George Floyd oleh seorang petugas polisi Minneapolis, yang berlutut di area lehernya selama lebih dari delapan menit.

Kematian Floyd ini menyebabkan demonstrasi global menentang rasisme dan kebrutalan polisi.

[ad_2]

Source link

Category:
Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *