AKSI Will Smith menampar Chris Rock di panggung Oscar 2022 menuai polemik dan jadi perbincangan dunia saat ini. Bahkan, Howard Stern, pengacara sukses di Amerika Serikat, menilai apa yang dilakukan Smith menandakan dirinya punya penyakit mental serius.
“Apa yang dilakukan Smith di panggung Oscar 2022 itu adalah tanda penyakit mental yang serius, karena Anda tidak mampu mengendalikan dorongan dari diri,” terang Stern dikutip dari News.au, Selasa (29/3/2022).
Stern mengatakan juga bahwa perilaku Will Smith memukul Chris Rock itu menandakan bahwa aktor King Richard tersebut memiliki masalah nyata yang perlu penanganan serius.
“Sebab, dia tidak berpikir dua kali tentang apa yang dilakukannya. Ketika Anda tak bisa menahan diri seperti itu, artinya ada yang salah dengan diri Anda,” lanjutnya.
BACA JUGA : Ini yang Buat Will Smith Tampar Chris Rock Panggung Oscars 2022
Dari apa yang disampaikan Stern tersebut, poin utama yang disorot adalah perilaku Will Smith tak bisa mengontrol dorongan dalam diri. Mengacu pada pernyataan tersebut, kondisi yang dimaksud Stern mungkin gangguan impulsif.
Gangguan impulsif sendiri adalah ketika Anda bertindak cepat tanpa memikirkan konsekuensinya. Tidak ada yang Anda pikirkan saat momen itu terjadi.
Impulsif bahkan dikatakan sebagai gejala dari gangguan kesehatan mental lainnya. Untuk itu, perlu pemeriksaan menyeluruh terhadap individu tersebut sebelum akhirnya bisa mendiagnosa atau memberi cap tertentu.
BACA JUGA : Will Smith Tampar Chris Rock di Panggung Oscars 2022
Sifat impulsif datang secara spontan. Makanya, orang dengan gangguan impulsif itu bisa saja merusak atau bertindak kasar kepada orang lain saat marah. Apa yang dilakukannya itu di luar dari kendali kontrol diri.
“Orang dengan gangguan impulsif itu bisa meledak tiba-tiba. Jadi, dia kehilangan ketenangan dalam dirinya sekalipun dalam situasi yang tidak beralasan,” terang dr Timothy Legg, seorang praktisi perawat kesehatan mental geriatri dan psikiatri, pun psikolog berlisensi, di laman Healthline.
“Mereka juga bereaksi berlebihan dengan melakukan kekerasan fisik secara mendadak. Buruknya lagi, orang dengan gangguan impulsif juga menyakiti diri mereka sendiri ketika sedang marah, sedih, atau kecewa,” tambah dr Legg.